Materi polinomial


RINGKASAN MATERI POLINOMIAL


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
 Hai, teman-teman kali ini kami akan membuat artikel tentang Ringkasan Materi Polinomial. Sebelum memasuki materi ini kami ingin mengingatkan kembali kepada teman-teman. Di kelas sebelumnya, apakah teman-teman telah mempelajari fungsi linear dan fungsi kuadrat ? Ya, pasti pernah kan. Fungsi tersebut  termasuk contoh dari fungsi polinomial dalam satu variabel. Apa yang dimaksud dengan fungsi linear? Fungsi linear adalah fungsi yang terdiri dari satu variabel, misalnya -2x + 3 = 5, dan apakah fungsi kuadrat? Fungsi kuadrat  adalah fungsi yang memiliki bentuk berupa parabola, misalnya 2x2 - 4x + 1 = 0. Setelah teman-teman mengingat materi tersebut. Kami akan menjelaskan ringkasan materi polinomial, di dalam materi ini kita akan belajar menentukan nilai polinomial untuk suatu nilai variabel, melakukan pembagian polinomial, dan menentukan penyelesaian persamaan polinomial.
1.    Pengertian Polinomial

Polinomial atau suku banyak adalah suatu bentuk aljabar yang terdiri atas beberapa suku dan memuat satu variabel berpangkat bulat positif. Pangkat tertinggi dari variabel pada suatu polinomial dinamakan derajat polinomial tersebut. Secara umum, polinomial berderajat n dengan variabel x dapat dituliskan sebagai berikut.

anXn + an-1Xn-1 + an-2Xn-2  + . . .  + a2X2  + a1X + a0


     Keterangan :
n bilangan bulat positif dan an ≠ 0
an, an-1,  an-2,  . . .  , a2 , a1 bilangan real dan disebut koefisien-koefisien polinomial.
a0 bilangan real dan disebut suku tetap (konstan).

     Contoh :
2x4 – 4x2 - 2/3x + 12
  polinomial dengan derajat 4  


5x2 – x - 3/x  + 4 
bukan polinomial karena mempunyai suku - 3/x  =  -3x-1  
     yang berpangkat bukan bilangan positif.

2.    Penjumlahan, Pengurangan, dan Perkalian Polinomial

Variabel pada polinomial merupakan suatu bilangan real yang belum diketahui nilainya, oleh karena itu, sifat-sifat oprasional bilangan real juga berlaku pada operasi polonomial. Misalkan sifat komutatif, asosiatif, dan distributif berlaku pada operasi suku-suku polinomial berikut.
4x2 – x2 = (4 -1 )x2 = 3x2 sifat distributif
3x X  2x2 = (3 X 2)x1+2 = 6x3 sifat komutatif dan asosiatif.
        Penjumlahan dan pengurangan polinomial dilakukan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan suku-suku sejenis yaitu suku-suku yang mempunyai variabel berpangkat sama. Perkalian dua polinomial dilakukan dengan menggunakan sifat distributif. Perhatikan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian polinomial f(x) dan g(x) berikut

     Contoh :
Diketahui suku banyak f(x) dan g(x) sebagai berikut.
f(x) = 2x- x+ 5x - 10
g(x) = 3x2 - 2x + 8

Tentukan :
a) f(x) + g(x)
b) f(x) - g(x)
c) f(x) x g(x)

Penyelesaian :
a) f(x) + g(x) = (2x- x+ 5x - 10) + (3x2 - 2x + 8)
                    = 2x- x2 + 3x2 + 5x - 2x - 10 + 8
                    = 2x+ 2x+ 3x - 2

b) f(x) + g(x) = (2x- x+ 5x - 10) - (3x2 - 2x + 8)
                     = 2x- x2 - 3x2 + 5x + 2x - 10 - 8
                     = 2x- 4x + 7x - 18

c) f(x) x g(x) = (2x- x+ 5x - 10) × (3x2 - 2x + 8)
              = 2x3(3x2 - 2x + 8) - x2(3x2 - 2x + 8) + 5x(3x2 - 2x + 8) - 10(3x2 - 2x + 8)
              = 2x- 4x4 + 16x- 3x+ 2x3 - 8x + 15x- 10x+ 40x - 30x2 + 20x - 80
              = 2x- 7x4 + 33x- 48x+ 60x – 80
Secara umum, jika polinomial f(x) berderajat m dan polinomial g(x) berderajat n,
     berlaku sifat-sifat operasi polinomial sebagai berikut.
a.    penjumlahan, pengurangan, dan perkalian polinomial bersifat tertutup. Artinya, hasil penjumlahan, pengurangan, dan perkalian dua polinomial merupakan polinomial juga.
b.    Detajat hasil penjumlahan polinomial f(x) dan g(x) adalah maksimum dari m dan n atau kurang dari itu.
c.    Derajat hasil pengurangan polinomial f(x) dan g(x) adalah maksimum dari m dan n atau kurang dari itu.
d.  Derajat hasil perkalian polinomial f(x) dan g(x) adalah m + n.

3.    Menghitung Nilai Polinomial

Anda telah mengetahui bahwa jika suatu fungsi dinyatakan oleh f(x), maka nilai f(x) untuk x = k ditulis f(k).
Dengan contoh,
f(x) = 2x- 3x + 5x +1 untuk x = 2
ditulis f(2) diperoleh dengan mensubstistusi variabel x dalam f(x) dengan 2.
f(2) = 2(2)– 3(2) + 5(2) +1 = 1
Jadi, nilai polinomial f(x) = 2x- 3x + 5x +1 untuk x =2 adalah 15.

Contoh soal :
Hitunglah p(5) jika p(x) = 2x3 + 4x2 – 3x + 2

penyelesaian :
P(x) = 2x3 + 4x2 – 3x + 2
Sekarang, ruas kanan dapat dinyatakan dalam bentuk
P(x) = (2x2 + 4x – 3)x + 2 = {(2x + 4)x – 3} x + 2
Dengan menggunakan bentuk penulisan di atas, maka nilai plinomial untuk x = 5 adalah :
P(5) = [(2 . 5 + 4)5 – 3] 5 + 2
        = [(10 + 4)5 – 3] 5 + 2
        = [14. 5 + (-3)] 5 + 2
        = [ 70 + (-3) ] 5 + 2
        = 67. 5 + 2
        = 335 + 2 = 337
Jadi, nilai polinomial P(x) = 2x3 + 4x2 – 3x + 2 untuk x = 5 adalah 337.

Dengan cara horner:

5        2        4              -3             2

                   10              70         335


 
     2             14             67          337 = P(5)

Selain itu ada juga polinomial identik, yaitu dua suku banyak (polinomial) dkatakan sama (identik) jika keduanya mempunyai derajat sama dan koefisien-koefisien suku sejenis juga sama. Misalnya :
X– Ax - 4x2 – 10x + 3 = (x2 + 2x + 3)(x2 + Bx + 1)
X– Ax - 4x2 – 10x + 3 = x4 + (B + 2)x3 + (2B + 4)x2 + (3B +2)x + 3
Bandingkan koefisien x1 : -10 = 3B + 2
                                              B = -4
Bandingkan koefisien x3 : A = B + 2
                                          A  = -2

4.  Pembagian Polinomial

1)   Pembagian Polinomial dengan Cara Bersusun
   Seperti halnya pembagian bilangan, pembagian polinomial juga dapat dilakukan dengan cara bersusun.

Contoh Soal:
 f(x) = 12x⁴ – 10x³ + 8x – 3 dan g(x) = 2x² – x + 4. Tentukan suku banyak h(x) dan s(x) di mana f(x) =g(x) ∙ h(x) + s(x).

Penyelesaian :
 Sebelum melakukan pembagian bersusun, kita sisipi suku 0x² pada suku banyak yang akan dibagi agar suku banyak tersebut memiliki suku yang lengkap.

Proses pembagian tersebut sudah selesai karena 3x + 49 memiliki derajat yang lebih rendah daripada 2x² – x + 4. Berdasarkan pembagian bersusun di atas kita dapat melihat bahwa h(x) = 6x² – 2x – 13 dan s(x) = 3x + 49, sehingga
12x⁴ – 10x³ + 8x – 3 = ( 2x2 – x + 4 )(6x2 – 2x – 13) + ( 3x + 49)

Secara umum dapat dituliskan :

 f(x) = g(x) . h(x) + s(x) dengan f(x) polinomial yang dibagi
            g(x) polinomial yang pembagi
            h(x) polinomial hasil bagi
                                                           s(x) polinomial sisa
 Jika f(x) berderajat n dan g(x) berderajat m, dengan m < n, h(x) berderajat  (n – m) dan s(x) bederajat paling tinggi (m – 1).
   



          2)  Pembagian Polinomial dengan Cara  Skema Horner (Pembagian Sintesis)

 a. Pembagian polinomial oleh (x – k)
               Pembagian polinomial f(x) oleh (x – k) dapat dilakukan dengan cara skema  
       Horner.

   Contoh :
   f(x) = 2x3 – 3x2 + x + 6 untuk x = -2



-2     2            -3             1           6

                       -4             14       -30
                                                                      +
        2             14             15       -24


     Sama dengan koefisien-koefisien
            hasil bagi f(x) oleh x + 2

Secara umum, jika f(x) dibagi (x – k) dapat dituliskan:

F(x) = (x – k)h(x) + s(x)dengan f(x) polinomial yang dibagi,
            h(x) polinomial hasil bagi, dan
            sisa s(k) = f(k)
                                                            
b. Pembagian Polinomial oleh (ax + b)

        Di atas telah dijelaskan bahwa jika polinomial f(x) dibagi (x – k) memberikan hasil bagi h(x) dan sisa s, maka diperoleh hubungan:
F(x) = (x – k)h(x) + S
Jika k = - b/a , hubungan di atas menjadi:

F(x) = (x +b/a) h(x) + S

        = 1/a  (ax + b)h(x) + S

         = (ax + b)  + S
                                      
Dengan demikian, hasil bagi f(x) oleh (ax + h) adalah h(x)/a  dan sisa s =   f (- b/a )

Contoh Soal :
Tentuan hasil bagi dan sisa pembagian 3x3 + 5x2 – 11x + 8 dengan 3x + 1
Penyelesaian :
Karena ax + b = 3x + 1 maka - b/a   = - 1/3


          3             1           6             8

                 -1          0            -2
                                                                      +
        3             0            6            6 = f (-  )


P(x) = (x +  )(x2 + 0x  + 6 ) + 6
P(x) = (x +  ) (x2 + 6) + 5
P(x) = (3x + 1)( x2 + 11)   
Jadi, hasil baginya x2 + 2x – 3 dan

c. Pembagian Polinomial oleh Polinomial Derajat Dua
                      Misalkan polinomial f(x) dibagi oleh polinomial p(x) =  ax2 + bx + c. Hasil bagi dan sisa pembagian ini dapat dicari dengan skema horner jika p(x) dapat difaktorkan, dan dapat dicari dengan cara skema horner-kino. Misalkan ax2 + bx + c = a(x – k1)(x – k2). Hasil bagi dan sisa pembagian polinomial f(x) oleh a(x – k1)(x – k2) dicari dengan cara sebagai berikut.
1) Bagila f(x) dengan x – k1. Misalkan hasil bagi dan sisa pembagian polinomial f(x) oleh g(x) dan S, maka f(x) = (x – k1)g(x) + S1.
2) Hasil bagi g(x) dibagi lagi dengan x – k2. Misalkan hasil bagi dan sisa pembagian g(x) oleh (x – k2) adalah h(x) dan S2, maka g(x) = (x – k2)h(x) + S2.
     Dengan demikian dapat ditulis.
f(x) = (x – k1)[( x – k2) h(x) + S2] + S1
           =  ( x – k1)( x – k2)h(x) + ( x – k1) S2 + S1
           = a( x – k1)( x – k2) h(x)/a + ( x – k1) S2 + S1
           = (ax2 + bx + c) h(x)/a + S2x + S1 - S2k1
Jadi, polinomial f(x) dibagi ax2 + bx + c memberikan hasil bagi h = h(x)/a dan sisa
S = S2x + S1 - S2k1.

Contoh soal :
Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak 2x4 – 3x3 + 4x2 – x  + 6 oleh x2 – 2x - 8
penyelesaian :
Cara 1
f(x)  = 2x4 – 3x3 + 4x2 – x  + 6
p(x) = x2 – 2x - 8 = (x – 4)(x + 2)
maka k1 = 4 dan k2 = -2



                2           -3           4            -1          6
k1 = 4                    8            20           96        380              +
                 2           5            24           95        386                     → S1
k2 = -2                  -4            -2           -44                          +     
                 2           1             22           51                                  → S2
                                                                     
              Diperoleh :
              Hasil bagi : 2x2 – x + 22
                 Sisa       = S2 (x – k1) + S1
                               = 51(x – 4) + 386
                               = 51x – 204 + 386
                               =  51x + 182
              Cara 2 :
              Horner-kino
             Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak 2x4 – 3x3+ 4x2 – x + 6 oleh x2 – 2x – 8
              Jawab :
              x2 – 2x – 8 = 0 
              x2 = 2x + 8
          
                  2           -3           4            -1          6
       8                                    16           8         176            
                
       2                        4            2            44                     +
                  2             1          22            51       182
                                                         
                            Koefisien hasil bagi          koefisien sisa

               Maka, kita peroleh hasil bagi = 2x2 + x + 22
                                                 Sisa       = 51x + 182





                 
5. Teorema Sisa dan Teorema Faktor
1)      Teorema Sisa

P(x) = D(x) . H(x) + S            P(x) = unsur yang dibagi
                                                H(x) = hasil bagi
                                                 S     = sisa pembagian

Jika suku banyak P(x) dibagi x – k, maka sisanya adalah P(k).
Bukti :
Gunakan persamaan P(x) = (x – k) . H(x) + S. Derajat S lebih rendah dari x – k, oleh sebab itu, S merupakan kostanta. Untuk x = k, akan diperoleh
P(k) = (k – k) . H(k) + S
P(k) = 0. H(k) + S
Jadi, P(k) = S (terbukti)

Contoh soal :
Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak 3x4 – 2x3 + x – 7 dengan x-2
penyelesaian :
Pembagi x – k = x – 2, maka k = 2

                            3          -2            0          1          -7
     2                       6            8          16        34
                                                                                +
                             3          4             8          17        27 = f(2)                   (teorema sisa)
          
             Hasil baginya 3x3 + 4x2 + 8x +17  dan sisanya 27

              2)      Teorema Faktor
                     

        Suku banyak P(x) mempunyai faktor (x – k) jika dan hanya jika P(k) = 0. Sebaliknya, jika (x – k) adalah faktor dari P(x), maka k adalah akar dari P(x) = 0 atau P(k) = 0



       Contoh soal:
      Tunjukkan bahwa x – 3 merupakan fator dari suatu suku banyak
 P(x) =  x3 - x2 – x – 15.

 penyelesaian :
        3                  1          -1            -1          -15
                           3             6            15
                                                                          +
                             1          2             5              0

      Ternyata P(3) = 0, sehingga x – 3 merupakan faktor dari P(x), atau x3 - x2 – x – 15 = (x – 3)( x2 + 2x + 15).
 
6.  Persamaan Polinomial
       1) Persamaan Polinomial
                    Bentuk umum persamaan polinomial dengan variabel x sebagau berikut.
      anx + an-1xn-1 + an-2xn-2 +. . . + a2x2 + a1x + a0 = 0
      an ≠ 0 dan n bilangan asli.
        Persamaan polinomial merupakan kalimat terbuka yang nilai kebenarannya tergantung pada nilai variabel yang diberikan. Nilai variabel yang membuat persamaan polinomial bernilai benar dinamakan penyelesaian atau akar persamaan polinomial.
Contoh :
Persamaan polinomial : x3 – 4x2 + x + 6 = 0
Untuk x = 1:
(1)3 – 4(1)2 + (1) + 6    = 0
  1 – 4 × 12 + 1 + 6   = 0
  1 – 4 + 1 + 6          = 0
                   4         = 0 (salah)
Diperoleh x = 1 bukan penyelesaian persamaan polonomial.
Untuk x = 2
(2)3 – 4(2)2 + (2) + 6    = 0
→ 8 – 16 + 2 + 6         = 0
                 0              = 0 (benar)
Diperoleh x = 2 merupakan penyelesaian polinomial.

     2) Menentukan Akar- Akar Persamaan Polinomial
     Menentukan akar-akar persamaan polinomial berarti menentukan nilai variabel yang membuat persamaan polinomial bernilai benar. Untuk menentukan akar-akar polinomial berderajat dua dapat dilakukan dengan pemfaktoran kuadrat, melengkapkan kudarat sempurna, dan rumus abc.  Sementara itu untuk polinomial berderajat lebih dari dua dilakukan dengan cara pemfaktoran.

Contoh:
x3 + 3x2 - 6x - 8 = 0
→(x + 1)( x2 + 2x – 8) = 0
→(x + 1)(x – 2)(x + 4) = 0
→ x + 1 = 0 atau x – 2 = 0 atau x + 4 = 0
    x    = -1 atau     x  = 2 atau     x = -4
Jadi, akar-akar persamaan polinomial adalah -1, 2, dan -4


    3)  Jumlah dan Hasil kali Akar-Akar Persamaan Polinomial
         Teorema Vieta 
       

1.      Jika x1 dan x2 akar-akar persamaan ax2 + bx + c = 0 maka

.             x1 + x2 = -b/a     

              x1.x2 = c/a
2.      Jika x1, x2 dan x3 akar-akar persamaan ax3 + bx2 + cx + d = 0 maka
.             x1 + x2 + x3 = -b/a     
              x1.x2 + x1.x3 + x2x3 = c/a   
              x1x2x3 = -d/a
3.      Jika x1, x2 x3 dan x4 akar-akar persamaan ax4 + bx3+ cx2 + dx + e = 0 maka
.             x1 + x2 + x3 + x4 = -b/a     
              x1.x2 + x1.x3 + x1x4+ x2.x3 + x2x4  + x3x4  = c/a
.             x1x2x3 + x1x2x4 + x1x3x4 + x2x3x4 = -d/a     
              x1x2x3x4  = e/a




Contoh Soal :
Persamaan x3  – 8x2  + 3x + 7 = 0 memiliki akar-akar p, q, dan r. Tentukan nilai dari p2 +q2 +r2

penyelesaian :
 p + q + r = -b/a = 8                  
 pq + pr + qr = c/a = 3                      
 pqr = -d/a = -7
 p2  + q2  + r2 =(p+q+r)2 – 2(pq + pr + qr) =82  – 2.3 = 58

7.  Fungsi Pecahan Sebagian 


Untuk setiap faktor linear (ax + b) pada penyebut, terdapat satu pecahan dalam bentuk A/ax+b di mana A konstanta.   
                        
Contoh soal :

Penyelesaian :

    
A + B        =  1       ...(1)
3A – 2B  = -12  ...(2)
Eliminasi persamaan (1) dan (2)
A + B        =  1         ×2      2A + 2B        = 2
3A – 2B  = -12         ×1      3A – 2B        = -12            +
                                                            
                                             5A  =  -10             
                                               A = -2
           ⇒  A + B        =  1
           ⇒  -2 + B        = 1
           ⇒         B       =  3

Jadi, nilai A dan B dari,
Untuk setiap faktor linear (ax + b) yang berulang n kali pada penyebut, maka terdapat n pecahan.
  
    
Contoh soal : 


 
Penyelesaian : 

            Koefisien x2             : A + 2B = 4                  ...(1)
Koefisien x1            : 2C – B = 3                  
                                       B = 2C – 3           ...(2)
Dari (1) dan (2)   : A + 4C = 10                 ...(3)
Konstanta            : 4A – C  = 6                  ...(4)
Dari (2), (3), dan (4) diperoleh A = 2, B = 1, dan C = 2 



8. Masalah yang Melibatkan Polinomial

          
 Banyak masalah yang dapat anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari yeng     penyelesainnya menggunakan polinomial.

 Contoh :
Sebuah perusahaan sepatu mempunyai persedian bahan baku kulit yang memenuhi persamaan: f(x) = x -4x + 5, di mana x dalam meter. Apabila bahan baku untuk sebuh sepatu memenuhi persamaan (x – 2), tentukan :
a. jumlah sepatu yang dapat diproduksi.
b. sisa bahan baku setelah diproduksi.

Penyelesaian :
a. Jumlah sepatu yang dapat diproduksi merupakan hasil bagi persediaan bahan baku   
   dibagi bahan baku. Dengan menggunakan cara Horner, diperoleh :

           2                 1          -4             5            0
                             2             -4           2
                                                                          +
                             1          -2             1            2

    Jadi, jumlah sepatu yang dapat diproduksi  adalah x2 – 2x + 1

b. Dari cara horner pada soal (a) diperoleh sisa bahan baku setelah diproduksi adalah    2 meter bahan baku kulit.

    Sekian uraian yang bisa kami jelaskan, mohon di maafkan apabila banyak kekurangannya karena kami masih tahap belajar. Semoga ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua.  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



     

Daftar Pustaka :
KeramI, Dj. Dan Sitanggang, C.2003. Kamus Matematika. Jakarta: Balai Pustaka.

Bramasti, R. 2012. Kamus Matematika. Surakarta: Aksara Sinergi Media

Akhmad, Ghany, dkk.  Matematika untuk Siswa SMA/MA Kelas X1. Bandung: Yrama Widya.

Noormandiri. B. K. 2006. Matematika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Erlangga.




Nama Kelompok:


 


1.     Ekky Surya Pradipta


2.     Gitri Ardia Pramesti


3.     Putri Utami


4.     Septiza

 

         

Comments